Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Memori yang Tak Terucapkan (Puisi jaman SMA)


19 Oktober  2012

Tak semuanya tertuliskan dan terlukiskan
Tak selamanya memori teringatkan
Tak seharusnya sesuatu terjadi
Tak seharusnya ingatan kembali
Tak seharusnya ingatan diingatkan
Tak seharusnya ia membawa bisikan,
sebuah kata penangkal,
atas kerinduan yang tak terelakkan
akan sebuah ingatan yang terhapuskan.
Seperti daun-daun yang gugur itu,

Aku pun terus melanjutkan kehidupan
Dengan dan tanpa kenangan
Sebuah memori yang hilang

Sebongkah demi sebongkah guratan memori itu
Gugur berjatuhan
Terembus bayu yang dingin
Menggetarkan sukma, mengingatkan
Menarikku ke dalam pelukan angin
Seperti badai kurasakan.

Ketika air mata telah tergenang
Ketika daun kembali berjatuhan
Semua itu tak dapat kuulang lagi
Menggelinding menjauh, menyisakan batas mimpi

Dan malaikat pun menangis
Meraung-raung di tengah badai
Merindukan langit malam
Menjuntai di bawah khayangan… 

Lorong Musim Panas

Post a Comment for "Memori yang Tak Terucapkan (Puisi jaman SMA)"