About Me
![]() |
About Me |
Dalam Bahasa Indonesia:
Assalaamu'alaikum,
halo semuanya, tepangkeun, nama saya Alvianti. Saya orang USA (Urang Sunda Asli) dari Sukabumi, Jawa Barat. Saya tinggal di Kota Schwäbisch Hall, Jerman.
Saya lulusan S1 Pendidikan Bahasa Jerman tahun 2017 (masih termasuk muda lah ya 🤭) dan berencana untuk lanjut kuliah master di sini, tapi karena ketemu jodoh dulu, ya udah pending aja dulu kuliahnya 🤭 kapan-kapan baru lanjut lagi.
Sekarang saya sedang mengambil sekolah kejuruan untuk menjadi guru TK. Ini adalah satu-satunya sekolah yang saya minati di kota saya. Kalau mau keukeuh melanjutkan S2, nanti harus tinggal di luar kota dan gak bisa tinggal bareng dengan suami. Kampus yang ada di sini memang hanya kampus cabang dari universitas di kota sebelah. Pilihan jurusannya pun tidak terlalu banyak dan tidak ada yang saya minati. Kota kami memang kota kecil sih, seperti tanah kelahiran Sukabumi lah kira-kira.
Di sela-sela kesibukan saya overthinking, saya mencoba untuk menuliskan tumpukan isi kepala saya di blog. Saya senang bercerita lewat tulisan, karena kalo bicara langsung suka belepotan, padahal udah pake bahasa ibu. Makanya mending saya tuangkan (muntahkan 😂) semua ocehan saya di sini. Terjemah isi kepala saya dalam bahasa manusia saya curahkan dalam Bahasa Indonesia tercinta dan bahasa pinjaman masyarakat sekitar saya, yaitu Bahasa Jerman.
Blog ini tentang apa sih? Blog ini berisi tips untuk mengembara ke Jerman, cara-cara bertahan hidup di sini, strategi meraih cita-cita, kehidupan muslim minoritas, serta berbagai cerita keseharian saya di sela-sela bule Jerman (saya biasanya nyempil di antara mereka) yang semampai pohon kelapa. Kesemuanya ini merupakan pahit manis memori-memori saya di alam dunia, terutama di Schwäbosch Hall. Maka dari itu, blog ini saya beri nama: Memories.id 😊.
Dalam beberapa waktu ke depan insya Allah saya akan menuliskan tema-tema parenting juga. Mengapa? Karena akhirnya anak pertama kami akan lahir musim panas nanti 🤗 insya Allah. Saya rasa parenting Islami dengan latar negeri barat akan menarik untuk disimak dan dibaca.
Selain itu, kami juga akan membesarkan anak yang multibahasa. Bukan hanya dikarenakan tuntutan kehidupan dunia global, melainkan juga karena memang sebuah keharusan. Anak kami harus dapat berkomunikasi tanpa hambatan kemampuan berbahasa, baik dengan keluarga besar suami maupun dengan keluarga saya.
Saya sendiri dan suami memiliki bahasa yang berbeda. Dari garis saya saja, sudah ada Bahasa Sunda dan Indonesia yang tidak akan pernah saya kesampingkan salah satunya. Belum lagi bahasa pengantar kami berdua yang tidak bisa kami singkirkan dari anak-anak, karena memang bahasa ini pulalah yang dituturkan oleh masyarakat sekitar kami, yaitu Bahasa Jerman.
Warna-warni cerita pemerolehan bahasa untuk anak-anak kami ini akan saya bagikan tips-nya dengan teman-teman semua. Saya berharap ini akan menjadi tips yang feasible agar bisa diterapkan, jika ada dari teman-teman sekalian yang ingin membiasakan suatu bahasa pada anak. Anak-anak memang menyerap segala hal dengan sangat mudah, termasuk beragam bahasa, layaknya sebuah spons yang menyerap air. Kunci utamanya adalah konsistensi, komitmen orang tua, dan lingkungan yang memungkinkan. Begitulah kira-kira menurut teori pemerolehan bahasa yang saya pelajari di sekolah bulan desember lalu.
Saya akan sangat senang jika ada teman-teman yang berbagi tips dalam parenting dan pembiasaan bahasa pada anak. Pengalaman berharga dari orang lain tentu merupakan tips penting untuk kami dan anak-anak kami nanti.
Sementara, itu dulu 😉. Terima kasih sudah berkunjung, jangan lupa tinggalkan jejak komentar untuk isi tulisan saya ya. Semoga tulisan saya bermanfaat untuk teman-teman sekalian dan menjadi amal sholeh.
Auf Deutsch:
Hallo zusammen, mein Name ist Alvianti. Ich bin eine Indonesierin und wohne auf dem schwäbischen Wunderland Schwäbisch Hall. Ich habe Deutsch als Fremdsprache für Lehramt studiert (2017) und möchte dasselbe weiterstudieren. Aber ich interessiere mich auch sehr für frühkindliche Bildung und Erziehung. Deswegen mache ich mal die Ausbildung zur Erzieherin und danach möchte ich parallel weiterstudieren.
Ich mag schreiben. Ich habe so viele Sachen im Kopf und ich möchte alles aufschreiben. Mein Blog ist genau die beste Plattform dafür. Im Gegenteil, wenn ich direkt spreche, dann spreche ich nicht immer ganz gut. Lieber mal aufschreiben dann sind die Sätze besser strukturiert 😄.
Dieser Blog ist über meine eigene Erfahrungen und Erinnerungen in Deutschland. Die sind Tips in Deutschland zu überleben; mein Kampf, meine Träume wahr zu machen; und tägliche bittersüße Geschichten, die für meine liebe LeserInnen hoffentlich nützlich und inspirierend sein könnten. Weil mein Blog viele Erinnerungen enthält, heißt es deswegen: Memories.id 😊.
Vielen Dank für deinen Besuch auf meinem Blog! Vergiss nicht bitte, Kommentare zu posten, damit ich weiß, du kannst buchstabieren, ich meinte Meinungen tauschen 😂.
In English:
Hi everyone, my name is Alvianti. Im an Indonesian living in Schwäbisch Hall, Germany. I studied German for teaching (2017) but now I want to study something else, which I actually always interested in, which is early childhood education.
I like to write. I have too many things in my mind and I have to write it all down before my head explodes 😂 well sometimes it feels really like that. So to keep myself sane, I made this blog. Unfortunately, most of the posts are in Indonesian and German. I actually speak English better than German, but being surrounded by German makes me forget my English little by little. I started to forget even simple words in English and therefore, sometimes, somehow, I need a German-English Google Translation. I don't know. But well I hope you learn either Bahasa Indonesia or Deutsch, so that you can enjoy most of my writings 😉.
Salam manis, see you, tschüss,
the cute me
Wiiih, saya punya teman keturunan Jerman, tapi udah lama tinggal di Medan, gaya Jermannya udah hilang 😅😅😅
ReplyDeleteLingkungan emang bisa memengaruhi banget sih 😄 di sini juga banyak orang Indonesia yang terbawa budaya Jerman
DeleteHai kak Salam kenal, wah seru sekali ya tinggal di jerman... Pasti memiliki 1001 pengalaman indah ya kak
ReplyDeleteYang kurang indah pun banyak kak 😅 salam kenal juga
DeleteSalam kenal mba, dari Jihan yang asli Arema hehe. MasyaAllah pengalaman hidupnya mbaa..kereenn
ReplyDeleteArema itu Malang ya, salam kenal Mbak Han
DeleteSeru banget ya mbak, anak anak bisa mendapat pengalaman pemerolehan bahasa yang beragam.
ReplyDeleteSemoga mereka merasa bahwa belajar bahasa itu seru 😊
DeleteAduh nepangkeun abdi ti Cianjur kidul. Apal ka Cianjur? Eta gigireuna Sukabumi
ReplyDeleteTeteh Sukabumina Paloh mana?
Aduh banyak yg mau ditanyakan ini jadinya. Saking senangnya eta ada urang Sunda ngumbara ka Jerman.
Carogena asli bule Jerman, kitu?
Apal atuh teh Cianjur mah, mangga japri di wa teh 🤗
DeleteWah, salut dengan orang-orang yang care dengan dunia parenting dan anak usia dini. Sukses selalu untuk sekolahnya ya Mbak..
ReplyDeleteAamiin makasih Mbak Shal
DeleteHalo Mbak Alvi, salam kenal. Masya Allah ... kelihatannya bakal banyak tulisan menarik di blog ini. Akan bermanfaat buat mereka yang mau ke Jerman. :)
ReplyDeleteSemoga bermanfaat buat semua pembaca 🙏
Deletewaw bahasa jerman juga keren... salam kenal ya mba dari saya dea hihi
ReplyDeleteSalam kenal juga 😊
DeleteSalam kenal, Mbak. Pingin baca lagi pengalaman hidup di Jerman sana.
ReplyDeleteOtw publish... ada banyak banget cerita 😄
DeleteHai, salam kenal kak Alvianti. Wah pasti seru nih cerita-ceritanya. Ditunggu pengalaman multibahasa yang bisa diterapkan buat anak-anak yah..
ReplyDeleteInsya Allah nanti dishare, gak sabar 🤗
DeleteMba alvii semoga lancar persalinannya nanti yaa happy banget dengernya. Saya ingat mbak pernah komen di salah satu tulisan saya yang bertema parenting, kalau punya anak nanti mau menerapkannya dsb. Alhamdulillah skrg udah mau jadi mutter (hihi bener gak nih?)..
ReplyDeleteIya betul, alhamdulillaah akhirnya bakal segera praktek parenting nya
DeleteNepangkeun Teh....abdi oge ti sukabumi. Tos lami di Jerman Teh? Pengalamannya luar biasa seruuuu
ReplyDeleteWah aya oge nu ti Sukabumi, opat taun teh
DeleteKeren nih bisa bahasa Jerman yang kata dosenku dulu menurutnya itu bahasa paling sulit versi dia. Semangat kak, semoga makin menebar manfaat dengan blog ini
ReplyDeleteAamiin. Bahasa Jerman emang nggak mudah sih, saya juga tetep aja belepotan
Deletewaaah menarik mbak, edisi jalan jalan online dulu, semoga suatu waktu bisa traveling ke jerman bersama keluarga
ReplyDeleteAamiin semoga segera ada rezekinya bun
DeleteSalam kenal Mbak Alvianti, saya suka membaca tulisan dari orang-orang dengan berbagai macam kultur, budaya, religi, dan latar belakang. Semoga pendidikan dan rencananya jadi guru TK lancar agar tetap bisa satu kota dengan suaminya.
ReplyDeleteAamiin, makasih 😊
DeleteHai, kak, salam kenal. Saya Mia, orang Sunda bagian Cimahi
ReplyDeleteDitunggu kisah-kisahnya selama tinggal disana, ya, biar berasa diajak jalan-jalan virtual disana
Wah ada lagi yang dari Sunda juga. Siap, mangga ditunggu cerita-ceritanya
DeleteSelalu kayak dejavu setiap kali ada yang ngebahas tentang Jerman. 10 hari di sana telah menorehkan banyak kenangan manis untukku seumur hidup mba. Ditunggu ya kisah-kisah dari Jerman.
ReplyDeleteYuhuuu ☺
DeleteSalam kenal.
ReplyDeleteSenang jika ada yanv bisa memaparkan keindahan Jerman langaung dari tempatnya.
Salam kenal juga 😊
DeleteWaktu SMA ada pelajaran bahasa Asing tambahan yaitu bahasa Jerman dari kelas XI sampai kelas XII setiap pekan ada satu jam. Dari dua tahun itu aku cuma kenal satu kalimat sampai sekarang Ich Liebe Dich... Entah tulisannya masih betul atau enggak. Betapa parahnha diriku mbak.
ReplyDeleteGak apa-apa, saya juga dulu dapet pelajaran bhs jepang di SMA dan yang tersisa cuma ogenki desuka 😆
DeleteSehat dan bahagia selalu disana, semoga ga sering-sering homesick. Hehe
ReplyDelete